Relawan TIK :
Menjadikan Relawan TIK sebagai pribadi, sekaligus warga masyarakat unggulan, yang siap siaga mengemban misi sosial, kemasyarakatan dan kemanusiaan bagi pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan/penguasaan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi untuk kemaslahatan masyarakat dan kemajuan bangsa.
Home » , , , » Nias Dalam Infografik: Fahombo Batu

Nias Dalam Infografik: Fahombo Batu

by Efriaman (RTIK) - Senin, 10 November 2014 | Bersama Membangun Masyarakat Informasi

NBC — Ingat Nias pasti ingat atraksi lompat batu. Setiap kali orang yang belum mengenal Nias bertanya, Nias itu di mana ya? Biasanya masyarakat yang ditanya selalu menjawab, yang ada lompat batunya itu, lho? Mungkin sambil menunjukkan uang lembaran seribu yang ada bergambar lompat batu.

Oleh Apolonius Lase

Selain menyebut lompat batu, ada juga identitas orang Nias yang sering sekali dijadikan sebagai informasi bagi orang yang ingin tahu tentang Nias, yaitu gempa besar 28 Maret 2005. “Nias itu yang pernah dilanda gempa besar itu lho.” Begitulah orang Nias sering menyebutkan identitasnya. Alhasil, dengan menyebut itu, orang yang baru tahu tentang Nias menjawab: “Oh…”

Atraksi lompat batu, yang oleh orang lokal menyebutnya hombo batu, memang sudah menjadi identitas orang Nias, tak peduli dia berasal dari Nias bagian utara, tengah, atau selatan. Semua merasa memiliki permainan tradisional khas Nias ini.

Ya, hombo batu adalah salah satu kebanggaan orang Nias. Hal ini bisa juga dibuktikan dengan maraknya atraksi lompat batu dipertunjukkan oleh diaspora-diaspora Nias di Sumatera dan di Pulau Jawa. Bahkan, anjungan Nias di Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta juga membuat duplikat lompat batu.

Tak ada literatur yang menyebutkan kapan atraksi ini diciptakan. Namun, paling tidak, hombo batu sudah turun-temurun menjadi keseharian masyarakat Nias, terutama di empat wilayah di Nias Selatan, yaitu To’ene, Maenamölö, Mazinö, dan Onolalu.

***

Seiring begitu populernya atraksi hombo batu, beredar pula informasi yang salah kaprah tentang fungsi atraksi hombo batu ini. Entah siapa yang memulai, disebutkanlah bahwa atraksi hombo batu menjadi syarat bagi pria Nias untuk menikah.

Setiap kali informasi itu disampaikan, setiap itu juga masyarakat Nias, terutama dari Nias Selatan, membantah informasi yang keliru itu. “Itu bukan syarat untuk menikah,” ujar Hikayat Manaö, pemerhati dan pemangku budaya dari Bawömataluo, Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan.

Atraksi fahombo merupakan wahana atau cara melatih ketangkasan para pemuda Nias dalam hal melompat. Menurut cerita orang-orangtua dulu, saat masih adanya perang antardesa atau antar-öri di Pulau Nias, para pemuda yang siap berperang dilatih untuk tangkas melompat. Dengan begitu, prajurit-prajurit bisa terbebas dengan cepat melompati göli (pagar desa) dan kabur sehingga selamat dari sergapan musuh.

Para kepala adat atau “raja” di setiap desa yang sering disebut si’ulu mewajibkan para pemudanya untuk selalu fit dan berlatih untuk melompat setinggi mungkin. Diyakini, dari tujuan itulah maka hombo batu didirikan dengan menyusun batu hingga berbentuk sebuah tugu.

***

Tidak mudah melompati batu setinggi 210 sentimeter itu. Hanya pemuda yang sudah mahir yang bisa melakukannya. Tidak mengherankan jika di daerah-daerah yang ada hombo batu terus melakukan regenerasi pelompat batu. Anak-anak calon pelompat batu terus berlatih hingga sekarang.

Namun, uniknya atraksi ini hanya diperuntukkan untuk anak laki-laki. Hingga kini, belum ada pelompat hombo batu dari kaum hawa. Akankah ada suatu waktu muncul pelompat perempuan? Ini pertanyaan yang belum bisa dijawab.

Di Desa Bawömataluo, Kecamatan Fanayama, atraksi hombo batu dilaksanakan saat ada kunjungan pejabat atau para tamu terhormat. Akan tetapi, untuk hari-hari biasa, para pengunjung juga bisa menyaksikan atraksi ini, tentu dengan membayar sedikit uang kepada sang pelompat untuk tiga kali lompatan.

Sebagai sebuah alat untuk melatih kebugaran, tidak berkesalahan jika di halaman sekolah di setiap daerah di Pulau Nias dibuatkan hombo batu dengan ukuran yang sama. Dengan begitu, setiap warga Nias bisa fahombo. Dengan begitu, tidak tertutup kemungkinan akan bisa dilakukan kontes hombo batu antarkabupaten/kota dalam konteks memajukan pariwisata. [APOLONIUS LASE]

“Nias dalam Infografik” ini dipersembahkan oleh Wahana Visi Indonesia (WVI) dan NBC.


Sumber : NBC - www.nias-bangkit.com
Share this article :

Relawan TIK On Social Media

 
Copyright © 2014. Relawan TIK Nias - Ditenagai oleh Blogger - All Rights Reserved